Translate

Kamis, 31 Oktober 2013

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN INDONESIA
*Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen*
*1. Faktor Sosial*
a. Grup
Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak grup-grup kecil. Kelompok dimana orang tersebut berada yang mempunyai pengaruh langsung disebut membership group. Membership group terdiri dari dua, meliputi primary groups (keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja) dan secondary groups yang lebih formal dan memiliki interaksi rutin yang sedikit (kelompok keagamaan, perkumpulan profesional dan serikat dagang). (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp. 203-204).
b. Pengaruh Keluarga
Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian. Para pelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak dalam pembelian produk dan servis yang berbeda. Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh yang besar dalam keputusan yang melibatkan restoran fast food. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.204).
c. Peran dan Status
Seseorang memiliki beberapa kelompok seperti keluarga, perkumpulan-perkumpulan, organisasi. Sebuah role terdiri dari aktivitas yang diharapkan pada seseorang untuk dilakukan sesuai dengan orang-orang di sekitarnya. Tiap peran membawa sebuah status yang merefleksikan penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat (Kotler, Amstrong, 2006, p.135).

*2. Faktor Personal*
a. Situasi Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk, contohnya rolex diposisikan konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk konsumen menengah. Situasi ekonomi seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu (Kotler, Amstrong, 2006, p.137).
b. Gaya Hidup
Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda (Kotler, Amstrong, 2006, p.138)
c. Kepribadian dan Konsep Diri
Personality adalah karakteristik unik dari psikologi yang memimpin kepada kestabilan dan respon terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri, contohnya orang yang percaya diri, dominan, suka bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah beradaptasi, agresif (Kotler, Amstrong, 2006, p.140). Tiap orang memiliki gambaran diri yang kompleks, dan perilaku seseorang cenderung konsisten dengan konsep diri tersebut (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.212).
d. Umur dan Siklus Hidup
Orang-orang merubah barang dan jasa yang dibeli seiring dengan siklus kehidupannya. Rasa makanan, baju-baju, perabot, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur, membeli juga dibentuk oleh family life cycle. Faktor-faktor penting yang berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh para pelaku pasar. Ini mungkin dikarenakan oleh perbedaan yang besar dalam umur antara orang-orang yang menentukan strategi marketing dan orang-orang yang membeli produk atau servis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.205-206)
e. Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Contohnya, pekerja konstruksi sering membeli makan siang dari catering yang datang ke tempat kerja. Bisnis eksekutif, membeli makan siang dari full service restoran, sedangkan pekerja kantor membawa makan siangnya dari rumah atau membeli dari restoran cepat saji terdekat (Kotler, Bowen,Makens, 2003, p. 207).

*3. Faktor Psikologi*
a. Motivasi
Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan. Berdasarkan teori Maslow, seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang paling mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan, sosial, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.214).
b. Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi, dan menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.215).
c. Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima (mungkin didapatkan dari membaca, diskusi, observasi, berpikir) atau dari pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru yang diterima maupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama (Schiffman, Kanuk, 2004, p.207).
d. Beliefs and Attitude
Beliefs adalah pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai sesuatu. Beliefs dapat didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman (Kotler, Amstrong, 2006, p.144). Sedangkan attitudes adalah evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide (Kotler, Amstrong, 2006, p.145).

**
*4. Faktor Kebudayaan*
Nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang melalui keluarga dan lembaga penting lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.129). Penentu paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Culture, mengkompromikan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang secara terus-menerus dalam sebuah lingkungan. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.201-202).
a. Subkultur
Sekelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah (Kotler, Amstrong, 2006, p.130). Meskipun konsumen pada negara yang berbeda mempunyai suatu kesamaan, nilai, sikap, dan perilakunya seringkali berbeda secara dramatis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.202).
b. Kelas Sosial
Pengelompokkan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi ditentukan juga oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.132).

Sumber: http://zakii29.blogspot.com/2013/01/faktor-yang-mempengaruhi-perilaku.html?m=1

Rabu, 30 Oktober 2013

16 Strategi Meningkatkan Penjualan Produk Barang

Sebagai seorang entrepreneur, merupakan hal yang penting untuk mengenalkan Brand Anda kepada orang banyak. Semakin banyak orang yang Anda jangkau, semakin banyak pula angka penjulan yang bisa Anda capai. Simple. Anda bisa menjadi desainer baju dalam ternama, atau seorang pembuat sandwich ternama di seluruh dunia, tapi jika Anda gagal memasarkan Brand Anda, dan cutomer tidak mengenal Anda, bagaimana cara anda menjual produk Anda?
Oleh karena itu, marketing merupakan hal yang harus benar-benar diperhatikan untuk seorang entrepreneur. Meskipun begitu, hal yang paling esensial yang harus anda perhatikan dalam marketing Anda pertama-tama adalah strategi marketing yang baik. Jangan sia-siakan seluruh dana Anda untuk sat chanel saja, tapi lihatlah segala kesempatan yang bisa Anda manfaatkan untuk mencapai penjualan yang lebih luas dan lebih jauh lagi.
Hal penting lainnya yang harus Anda ingat bahwa marketing merupakan hal yang terus berubah, maka Anda pun harus bisa terus berinovasi.*Berinovasilah sehinga produk yang Anda jual bisa berbeda dari produk-produk yang ada di pasaran*.
Berikut ini adalah 18 cara lain untuk menjual produk dan bisnis Anda:
*1. Buatlah pembeli Anda sebagai agen promosi Anda*
Konsumen yang berpotensi umumnya mengenal produk Anda dari kenalan atau sahabat mereka, yang merekomendasikan produk Anda. Jadi, mengapa Anda tidak memanfaatkan hal ini? Anda bisa menbuat konsumen Anda menjadi seorang Brand Ambassador. Anda bisa memberikan mereka diskon khusus jika mereka merekomendasikan produk Anda ke masyarakat luas.
*2. Buatlah konsumen Anda menjadi fans produk Anda*
Anda harus melihat bagaimana Steve Jobs dapat membuat beribu orang mencintai dirinya, dan sangat setia dengan produk-produk yang ia luncurkan. Anda harus membuat produk, bahkan diri Anda sendiri sangat menarik, hingga semua orang tertarik untuk mempromosikannya kepada teman mereka.
3*. Tawarkan kartu diskon*
Cara untuk memberikan hadiah kepada konsumen Anda yag loyal adalah dengan memberikan kartu diskon. Hal ini dapat membantu membangun loyalitas orang-orang terhadap Brand Anda, dan mereka akan terus kembali lagi untuk menikmati diskon-diskon yang Anda berikan.
*4. Mintalah testimonial dari pelanggan Anda*
Mintalah Testimonial dari pelanggan Anda yang merasa puas dengan produk yang Anda jual. Hal itu dapat mempengaruhi masyarakat lain, karena adanya pengalaman yang positif dari orang lain, keyakinan akan produk Anda dapat semakin berkembang.

5*. Bentuklah kemitraan*
Untuk seorang trader tunggal, terkadang kemitraan sangat dibutuhkan untuk membangun Bisnis yang lebih besar. Bekerja sama dengan Bisnis lain berarti Anda bisa memiliki akses untuk konsumen mereka. Anda juga memiliki orang-orang yang dapat mebantu Anda melewati kesulitan-kesulitan dalam menghadapi permasalahan Bisnis Anda.
*6. Buatlah kegiatan sosial*
Membantu sebuah organisasi sosial akan sangat berpengaruh untuk Brand bisnis Anda. memiliki dan membangun hubungan yang baik dengan masyarakat dapat menaikkan pamor Anda di dunia Industri, dan membantu penjualan nantinya.
*7. Buatlah sebuah Kompetisi*
Buatlah sesuatu yang dapat dibicarakan orang banyak. Buatlah sebuah kompetisi menarik yang dapat menjadi bahan pembicaraan orang-orang, dan dapat mengundang orang-orang untuk terlibat dengan Bisnis yang Anda jalankan. Keterlibatan itu tidak hanya  sebatas sebagai pembeli, tapi juga dapat terlibat langsung melalui kompetisi yang Anda adakan.
*8. Cobalah dan menangkan sebuah penghargaan Bisnis*
Masuk nominasi penghargaan di dunia Bisnis tidaklah sesulit yang dibayangkan. Untuk beberapa orang, hal yang perlu dilakukan hanyalah sekedar mengisi aplikasi. Jika Anda sukses, koran-koran lokal bisa tertarik untuk meliput bisnis Anda sehingga networking Anda semakin luas.

*9. Buatlah business card yang menarik*
Business card bisa dengan murah diperoleh dan dapat memberi kesan yang baik dari bisnis Anda. Dengan business card, Anda dapat terkesan profesional dan dapat membuat orang-orang mengingat Bisnis Anda. Jika Anda bertemu dengan konsumen-konsumen yang berpotensi, berikanlah kartu Bisnis Anda. Dengan begitu mereka dapat mengingat Anda dan menghubungi Anda di kemudian hari.
*10.  Tulislah sebuah berita*
Tulislah sebuah berita yang berisi konten yang menjelaskan secara detail tentang bisnis Anda, dan apa yang membuat bisnis Anda berbeda dari yang lain. Targetkan seluruh surat kabar yang dinilai relevan dengan bisnis Anda, dan jangan berhenti sampai disitu. Targetkan juga website, majalah, dan radio yang sesuai dengan bisnis yang Anda jalankan.
*11. Gunakalnlah media sosial yang berpengaruh, seperti Twitter*.
Buatlah akun Facebook dan Twitter, serta sosial media lain yang sedang booming untuk bisnis Anda. Anda harus membuat orang-orang megenal dan peduli dengan produk Anda. Jika Anda memiliki sebuah toko atau stand, tweet lah tentang hal itu, atau apa saja yang Anda sediakan di toko Anda. Tweet pula diskon-diskon yang ada di toko Anda, dan tweet lah hal-hal yang dapat menginfokan produk Anda kepada masyarakat.
*12. Gunakanlah Facebook*
Manfaatkalah Facebook untuk mengiklankan poduk Anda secara gratis, dengan cara membagikan foto-foto dan berita-berita penting yang menarik yang bisa menarik minat masyarakat.
*13. Buatlah sebuah Website*
Untuk sebuah bisnis yang ingin berkembang dan sukses, sangat perlu dibuat sebuah Website. hal pertama yang dilakukan customer saat ingin membeli sebuah produk adalah mencarinya lewat Google. Sebuah Website yang menarik dapat membuat bisnis Anda terlihat profesional, dan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap bisnis Anda. sosial media yang Anda gunakan juga harus terhubung dengan Website Anda.
*14. Marketing melalui email*
Email dapat memudahkan Anda untuk berhubungan dengan berjuta-juta orang hanya dengan satu tombol “kirim”. Anda bahkan bisa mendapatkan calon-calon pembeli potensial melalui email. Cara mendapatkan customer pun mudah. Anda cukup memberikan kolom alamat email untuk mereka isi, kapanpun  mereka membeli produk dari Anda, sehingga hubungan Anda dengan cutomer Anda tidak terputus.
*15.  Mintalah para pakar untuk menulis di website Anda*
Salah satu cara untuk membuat website atau majalah Anda dapat dipercaya adalah dengan melalui testimonial para pakar. Mintalah CEO dari perusahaan tertentu menuliskan testimonial mereka dalam website Anda. Ini adalah cara yang baik untuk meningkatkan reputasi Bisnis Anda.
*16. Manfaatkan Youtube*
Tidak hanya memanfaatkan sosial media untuk membantu mempromosikan Brand Anda, Anda juga dapat memanfaatkan Youtube untuk mempromosikan Branda Anda. Dengan memanfaatkan Youtube, Anda dapat pengiklanan melalui visual dan Audio, yang dapat secara langsung menyentuh konsumen Anda.
Sumber: http://tips-cara-kiat-sukses.blogspot.com/2013/06/16-strategi-meningkatkan-penjualan.html?m=1

Selasa, 29 Oktober 2013

Pemasaran Untuk Usaha Kecil

Konsep marketing merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam menjalankan sebuah usaha. Baik peluang usaha baru maupun usaha yang telah lama dirintis, baik usaha kecil maupun usaha yang telah berkembang sekalipun. Semuanya membutuhkan konsep marketing untuk mengembangkan usaha yang dijalankan. Berbicara tentang konsep marketing, maka sesungguhnya kita sedang membicarakan bagaimana strategi pemasaran produk yang kita jual.

Hal itu pulalah yang dihadapi oleh usaha kecil yang saat ini banyak bermunculan. Merencanakan strategi pemasaran yang tepat untuk menarik minat konsumen pada usaha kecil masih sangatlah sulit. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha kecil tentunya dengan fokus pada strategi pemasaran.

Dengan terbatasnya anggaran marketing yang dimiliki usaha kecil, bukan berarti menjadikan usaha kecil kalah dengan usaha skala besar. Untuk itu kita harus lebih kreatif dengan anggaran biaya yang minim untuk menghasilkan strategi pemasaran yang tepat. Berikut beberapa cara untuk mengoptimalkan pemasaran dengan anggaran terbatas :

  * Bekerjasama dengan pengusaha atau rekan Anda untuk pemasangan iklan
  * Mencoba mengirimkan penawaran produk kepada pelanggan serta memberikan potongan harga untuk paket pembelian tertentu.
  * Perkenalkan produk dan usaha Anda melalui media gratis, hal ini akan membantu pencarian para konsumen tentang produk yang Anda tawarkan. Misalnya saja publikasi melalui internet.
  * Libatkan lingkungan yang ada disekitar usaha Anda, dalam salah satu kegiatan yang usaha Anda laksanakan. Ini dapat dijadikan sebagai salah satu cara publikasi gratis kepada masyarakat sekitar.Selain itu beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi pemasaran untuk usaha kecil yaitu sebagai berikut :

*1. Konsistensi*
Dengan adanya konsistensi terhadap semua area marketingnya, dapat membantu mengurangi biaya marketing dan meningkatkan efektivitas penciptaan merek.

*2. Perencanaan*
Perencanaan konsep marketing yang akan dijalankan usaha kecil sangat mempengaruhi banyaknya pelanggan yang diperoleh. Oleh karena itu luangkan waktu untuk merencanakan strategi marketing, anggaran marketing, serta konsep lainnya yang berhubungan dengan pemasaran.

*3. Strategi*
Strategi merupakan dasar untuk kelanjutan kegiatan marketing yang telah direncanakan, misalnya siapa target pasar, bagaimana usaha kecil membidik pelanggan, dan bagaimana cara menjaga konsumen yang ada sebagai pelanggan tetap.

*4. Target Market*
Mendefinisikan secara tepat pangsa pasar yang dituju, dengan memilih satu atau lebih dari segmen pasar yang akan dimasuki. Target pasar yang jelas akan membuat konsep marketing lebih mudah dilaksanakan.

*5. Anggaran*
Menghitung anggaran marketing merupakan bagian yang berat dan membutuhkan keakuratan hasil hitungan. Dari anggaran yang dibuat, dapat dipersipkan dana yang akan dibutuhkan untuk pemasaran. Biasanya usaha kecil membuat anggaran dengan tidak terlalu akurat, sehingga terjadi pemborosan.

*6. Marketing Mix*
Marketing mix biasanya dijelaskan sebagai produk, harga, tempat, dan promosi. Sebagai pengusaha kecil, perlu memutuskan dengan spesifik produk (atau jasa), harga yang sesuai, dimana dan bagaimana Anda akan mendistribusikan produk Anda, dan bagaimana orang lain dapat mengetahui tentang produk yang ditawarkan.

*7. Website*
Saat ini bisnis apapun termasuk usaha kecil usahakan memiliki website, karena hampir 60% konsumen datang dari informasi dari internet. Sehingga informasi produk melalui website pun sangat mendukung peningkatan jumlah pelanggan yang tertarik dengan produk Anda.

*8. Branding*
Branding adalah bagaimana konsumen menerima produk dan perusahaan yang membuat produk tersebut. Terkadang usaha kecil selalu melupakan kebutuhan brand atau pengenalan gambar, logo, bahkan produk yang usaha kecil hasilkan.

*9. Promosi dan iklan*
Promosi dan iklan merupakan konsep marketing yang harus dipertimbangkan pada berbagai bsnis dan produk, termasuk pada usaha kecil. Promosi dan iklan yang baik akan menghasilkan pengakuan brand yang efektif hingga mampu meningkatkan penjualan.

*10. Customer Relationship Management*
Pengelolaan hubungan dengan pelanggan yang tepat menjadi salah satu hal penting untuk menciptakan konsumen yang loyal dan konsisten. Misalnya saja dengan membuat kartu membership, dan memberikan potongan harga tertentu bagi para member.

Ingat, bahkan sebuah usaha bisa hancur jika strategi pemasaran yang diterapkan tidak tepat. Oleh karena itu, review kembali konsep pemasaran dan rencana strategi pemasaran Anda, agar usaha Anda dapat berkembang lebih cepat dan tepat.

Sumber: http://www.belajarwirausaha.com/2012/08/menyusun-strategi-pemasaran-untuk-usaha.html?m=1

Senin, 28 Oktober 2013

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Terdapat lima faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:

  * Motivasi
 ("motivation") merupakan suatudorongan yang ada dalam diri manusia
untuk mencapai tujuan tertentu.

  * Persepsi
 ("perception") merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus
atau kejadian
 yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya
terhadap rangsangan tersebut.

  * Pembentukan sikap ("attitude formation") merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap
 suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.

  * Integrasi ("integration") merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan.
Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.

Sumber: wikipedia

Minggu, 27 Oktober 2013

Roda Analisis Konsumen

Roda analisis konsumen adalah kerangka kerja yang digunakan pemasar untuk meneliti, menganalisis, dan memahami perilaku konsumen agar dapat menciptakan strategi pemasaran yang lebih baik.
 Roda analisis konsumen terdiri dari tiga elemen: afeksi dan kognisi, lingkungan, dan perilaku.

Afeksi dan kognisi
Elemen pertama adalah afeksi dan kognisi.Afeksi
 merujuk pada perasaan konsumen terhadap suatu stimuli
 atau kejadian, misalnya apakah konsumen menyukai sebuah produk atau tidak. Kognisi
 mengacu pada pemikiran konsumen, misalnya apa yang dipercaya konsumen dari suatu produk. Afeksi dan kognisi berasal dari sistem yang disebut sistem afeksi dan sistem kognisi. Meskipun berbeda, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat kuat dan saling memengaruhi.
Manusia dapat merasakan empat tipe respons afektif: emosi
, perasaan tertentu
, suasana hati/"mood", dan evaluasi
. Setiap tipe tersebut dapat berupa respons positif atau negatif. Keempat tipe afeksi ini berbeda dalam hal pengaruhnya terhadap tubuh dan intensitas perasaan yang dirasakan. Semakin kuat intensitasnya, semakin besar pengaruh perasaan itu terhadap tubuh, misalnya terjadi peningkatan tekanan darah, kecepatan pernapasan, keluarnya air mata, atau rasa sakit di perut. Bila intensitasnya lemah, maka pengaruhnya pada tubuh tidak akan terasa.
Sistem kognisi terdiri dari lima proses mental, yaitu: memahami, mengevaluasi, merencanakan, memilih, dan berpikir. Proses memahami adalah proses menginterpretasi atau menentukan arti dari aspek tertentu yang terdapat dalam sebuahlingkungan
. mengevaluasi berarti menentukan apakah sebuah aspek dalam lingkungan tertentu itu baik atau buruk, positif atau negatif, disukai atau tidak disukai. Merencanakan berarti menentukan bagaimana memecahkan sebuah masalah untuk mencapai suatu tujuan. Memilih berarti membandingkan alternatif solusi dari sebuah masalah dan menentukan alternatif terbaik, sedangkan berpikir adalah aktivitas kognisi yang terjadi dalam keempat proses yang disebutkan sebelumnya.
Fungsi utama dari sistem kognisi adalah untuk menginterpretasi, membuat masuk akal, dan mengerti aspek tertentu dari pengalaman yang dialami konsumen. Fungsi ke dua adalah memproses interpretasi menjadi sebuah "task" kognitif seperti mengidentifikasi sasaran dan tujuan, mengembangkan dan mengevaluasi pilihan alternatif untuk memenuhi tujuan tersebut, memilih alternatif, dan melaksanakan alternatif itu.
Besar kecilnya intensitas proses sistem kognitif berbeda-beda tergantung konsumennya, produknya, atau situasinya. Konsumen tidak selalu melakukan aktivitas kognisi secara ekstensif, dalam beberapa kasus, konsumen bahkan tidak banyak berpikir sebelum membeli sebuah produk.

Sabtu, 26 Oktober 2013

Pendekatan Dalam Meneliti Perilaku Konsumen

Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen.
 Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif.
Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan "focus group discussion" untuk memahami apa makna sebuah produk
 dan jasa
 bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
Pendekatan ke dua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi
 kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi
.
Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
Pendekatan ke tiga disebut sebagai sains pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi
 dan statistika
.
Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba modelmatematika
 berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow
 untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan "moving rate analysis".
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.

Sumber: Wikipedia

Jumat, 25 Oktober 2013

Aplikasi Perilaku Konsumen Dalam Bisnis

Pemahaman mengenai perilaku konsumen sangatlah penting dalam pemasaran. Menurut Engel, et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk keputusan mendahului dan menyusuli tindakan ini. Terdapat dua elemen penting dari arti perilaku konsumen, yaitu: (1) proses pengambilan keputusan, (2) kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa ekonomis (Swastha, 1990).[3]
Pemahaman akan perilaku konsumen cerdas dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskonuntuk menarik pembeli.[4]
 Ke dua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik.[4]
Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran
, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ke tiga adalah dalam hal pemasaran sosial
("social marketing"), yaitu penyebaran ide di antara konsumen.[4]
 Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.Dan juga dapat memberikan gambaran kepada para pemasar dalam pembuatan produk,pnyesuaian harga produk,mutu produk,kemasan dan sebagainya agar dalam penjualn produknya tidak menimbulkan kekecewaan pada pemasar tersebut.

Sumber : Wikipedia

Kamis, 24 Oktober 2013

Tips Menyusun Strategi Pemasaran Produk Secara Tepat 

Salah satu hal yang menunjang kesuksesan produk Anda adalah strategi dalam memasarkan produk tersebut. Bisa dikatakan bahwa strategi pemasaran merupakan kunci utama dalam membuka pintu kesuksesan dalam sebuah usaha. Tak peduli semenarik apapun produk yang Anda buat, jika tanpa strategi pemasaran yang bagus, maka produk itu pun tidak akan laku dijual dan sia-sia. Untuk itu seorang pelaku bisnis selain harus memiliki kreatifitas untuk menciptakan suatu produk, harus juga memiliki kemampuan untuk dapat memasarkan produk yang dihasilkannya dengan baik.
tips menyusun strategi pemasaran yang tepat
Tips menyusun strategi pemasaran
  * Perencanaan
Dalam menjalankan suatu usaha, konsep marketing dari produk yang Anda jual harus direncanakan dengan matang. Karena hal ini akan mempengaruhi banyaknya pelanggan yang nantinya akan Anda peroleh.
  * Strategi
Ini merupakan hal yang mendasar untuk kegiatan marketing Anda yang sebelumnya telah Anda rencanakan. Tentukan target pasar dan bagaimana cara membidik konsumennya. Pikirkan juga mengenai cara menjaga konsumen agar tetap setia pada produk Anda.
  * Target Pemasaran
Setelah menentukan strategi, kemudian Anda langsung tentukan target pemasaran Anda. Target pasar ini akan membuat konsep marketing Anda menjadi lebih mudah untuk dijalankan.
  * Anggaran
Tentukanlah berapa anggaran yang akan Anda butuhkan dalam menjalankan pemasaran produk anda. Catatlah selalu setiap anggaran masuk dan keluar. Perhatikan juga mengenai keakuratannya untuk menghindari pemborosan dana.
  * Merk
Buatlah merk atau label pada produk Anda agar konsumen dapat dengan mudah mengingat produk yang dibelinya. Tentukan logo yang sesuai dengan usaha Anda. Usahakan untuk memberikan label atau merk yang mudah diingat oleh konsumen.
  * Promosi
Setelah semua konsep marketing diatas selesai, hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mempromosikan produk tersebut melalui iklan. Anda dapat memasang iklan di surat kabar, majalah, televise atau untuk menekan biaya, Anda dapat mempromosikan produk Anda lewat media internet.
internet marketing online

Agar strategi pemasaran dapat tetap dijalankan, Anda harus konsisten, persistent, fokus dan mengelolanya dengan baik.

Sumber: http://www.dautic.com/tips-menyusun-strategi-pemasaran-produk-secara-tepat.html

Rabu, 23 Oktober 2013

Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.”[1]
Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran menurut W. Y. Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.[2]
 Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
  * Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
  * Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
  * Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
  * Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
  * Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut pandang penjual :
  * Tempat yang strategis (place),
  * Produk yang bermutu (product),
  * Harga yang kompetitif (price), dan
  * Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
  * Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
  * Biaya konsumen (cost to the customer),
  * Kenyamanan (convenience), dan
  * Komunikasi (comunication).
Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen (tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.

Sumber : wikipedia

Selasa, 22 Oktober 2013

Penentuan Harga Jual Produk

Penentuan harga jual produk haruslah dilakukan dengan pertimbangan dan perhitungan yang cermat, karena sangat mempengaruhi bagaimana pengelolaan keuangan
 dan strategi pemasaran
 perusahaan. Kesalahan dalam menentukan harga jual dapat membuat perusahaan mengalami kerugian. Jika harga jual terlalu murah, maka perusahaan akan mengalami kerugian, sedangkan jika harga jual terlalu mahal, maka produk tersebut tidak laku di pasaran, sehingga perusahaan rugi.
Oleh karena itu, harga jual harus ditentukan secara tepat, agar menguntungkan perusahaan.Faktor-faktor yang mempengaruhi harga jual
Terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi harga jual produk, yaitu:
  * Customers atau pelanggan. Pelanggan dapat mempengaruhi harga berdasarkan fitur yang terdapat pada produk tersebut serta kualitasnya.
  * Competitors atau pesaing. Perusahaan
 harus memperhatikan apa yang dilakukan oleh pesaingnya, termasuk harga jual produk mereka, yang bisa menjadi substitusi produk tersebut.
  * Costs atau biaya. Semakin tinggi biaya produksi produk tersebut, maka semakin mahal produk tersebut dijual.Perhitungan Penentuan Harga Jual Produk
Sebelum kita menentukan harga jualnya, ada baiknya kita terlebih dahulu menghitung berapa titik impas atau break event point (BEP)nya, yaitu titik di mana kita tidak untung dan tidak rugi. Dengan demikian, kita tidak akan membuat harga yang terlalu rendah.
Beberapa biaya yang harus diperhitungkan adalah biaya tenaga kerja, biaya material/bahan baku, dan biaya lain-lain seperti biaya administrasi, biaya pemasaran, dan sebagainya.
Setelah itu, baru kita menentukan berapa keuntungan yang ingin kita peroleh, lalu kita naikkan harganya (mark up).
Misalkan total biaya untuk memproduksi Produk A adalah Rp250.000.-, kemudian kita ingin mengambil keuntungan sebesar 20%, maka besar harga jual yang ditetapkan adalah (1 + 20%) x Rp250.000,- = Rp300.000,-.
Dalam penentuan besarnya mark up, kita juga harus memperhatikan kondisi pasar produk kita, jangan sampai harganya terlalu mahal, sehingga produk tersebut tidak laku di pasaran.

Sumber : http://m.manajemenperusahaan.com/penentuan-harga-jual-produk/#sthash.P0r4ZiQM.dpbs

Senin, 21 Oktober 2013

Badan Direktur

Pada November 2005
[3]
:
  *
  * David J. O'Reilly (Chairman & CEO)
  * Samual Armacost
  * Robert Denham
  * Robert Eaton
  * Sam Ginn
  * Carla Anderson Hills
  * Franklyn Jenifer
  * Sam Nunn
  * Donald Rice
  * Peter Robertson
  * Charles Shoemate
  * Ronald Sugar

  * Carl Ware

Sumber : wikipedia

Minggu, 20 Oktober 2013

Chevron Mulai Proyek Pilot Surfactant Flooding Lapangan Minas

Proyek Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk menguji solusi teknologi inovatif di lapangan minyak terbesar di Asia Tenggara
JAKARTA, Indonesia, Jumat 11 Jan 2013 - PT Chevron Pacific Indonesia mengumumkan hari ini dimulainya proyek pilot surfactant flooding di lapangan Minas di Sumatera. Proyek ini akan menguji apakah teknologu polimer surfactant dapat mendorong peningkatan produksi minyak mentah yang tidak dapat diproduksi dengan menggunakan metode recovery sekunder yang konvensional.
Proyek pilot surfactant flooding ini merupakan salahsatu contoh dari upaya-upaya Chevron yang berkelanjutan untuk menambah cadangan minyak yang bisa diproduksikan dari lapangan-lapangan tua di Minas yang saat ini sudah menggunakan metode recovery sekunder sebagai proyek waterflood terbesar di Asia Tenggara.
Proyek pilot ini merupakan contoh kepeminpinan Chevron secara global dalam penerapan solusi teknologi yang inovatif untuk mendukung target energi nasional," kata Jeff Shellebarger, managing director, Chevron IndoAsia Business Unit. "Enhanced oil recovery sangat penting untuk mempertahankan produksi di lapangan-lapangan yang sudah tua seperti yang dimiliki Chevron saat ini, khususnya di lapangan di Sumatera."
Hamid Batubara, president director, Chevron Pacific Indonesia, "Dimulainya proyek pilot ini merupakan yang pertama kali untuk penggunaan teknologi surfactant dalam skal sebesar ini. Proyek ini akan memberikan informasi yang sangat penting tentang aspek komersial atau keekonomian teknologi ini untuk diterapkan di lapangan Minas".
Lapangan Minas merupakan lapangan minyak di daratan yang sudah tua dengan cadangan di kedalaman yang dangkal (~ 2500 ft.) dan telah memproduksi 4,5 milyar barel sejak berproduksi di tahun 1954. Proyek pilot ini akan memberikan informasi yang diperlukan untuk mendukung keputusan apakah teknologi ini ekonomis untuk diterapkan di lapangan Minas.
Kemitraan Chevron dengan Indonesia telah berlangsung selama 88 tahun dan saat ini 6.400 karyawan kami yang merupakan putra-putri Indonesia, terlibat secara penuh dalam aktivitas eksplorasi, pengembangan dan produksi minyak, gas alam serta panas bumi untuk kepentingan bangsa. Chevron merupakan perusahaan energi terdepan di Indonesia yang mampu menghasilkan lebih dari 40 persen produksi minyak nasional yang dihasilkan dari lapangan-lapangan minyak di Riau, gas alam dari sumur lepas pantai di Kalimantan Timur serta menghasilkan separuh dari kapasitas energi panas bumi dari proyek panas bumi di Jawa Barat.

Sumber : http://www.chevronindonesia.com/news/minas_surfactant.aspx

Sabtu, 19 Oktober 2013

Chevron Mendesak Mitra Kerja Terapkan UMSP Baru Nasional

Pekanbaru, (Antara) - PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) mendesak seluruh mitra kerjanya (kontraktor) untuk segera menerapkan upah minimun sektor provinsi (UMSP) yang baru sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi Riau Nomor 24 tahun 2013.

"Desakan ini adalah upaya kami karena sangat memahami keinginan para pekerja agar UMSP sektor migas di Provinsi Riau segera diterapkan, terlebih saat bulan suci Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, di mana kebutuhan meningkat," kata ''Manager Communications'' (komunikasi) Chevron, Tiva Permata dalam surat elektroniknya kepada Antara di Pekanbaru, Sabtu.

Sebelumnya, hasil perundingan bipartite antara Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Riau dengan beberapa Serikat Pekerja atau Serikat Buruh yang ada di Riau pada awal April 2013, menyepakati Upah Minimum Sektor Provinsi sektor minyak dan gas bumi tahun 2013 sebesar Rp2.250.000 atau naik sekitar Rp720 ribu.

Sekretaris Daerah Provinsi Riau sudah mengundangkan peraturan gubernur tentang upah minimum sektor migas di Riau tahun 2013.

Asisten I Bidang Hukum dan Pemerintahan Setdaprov Riau, Abdul Latif mengatakan, untuk sosialisasi selanjutnya akan dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Riau.

Dihubungi terpisah, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bum Wilayah Sumatera Bagian Utara, Agung P Budiono mengatakan, pihaknya telah sangat siap melaksanakan peraturan Gubernur Riau tentang kenaikan upah buruh sektor migas di Riau tahun ini.

Manager Komunikasi Chevron, Tiva Permata mengatakan, pihaknya telah menyampaikan kepada mitra kerja bahwa pemenuhan UMSP 2013 merupakan kewajiban mitra kerja.

Seperti yang tercantum dalam kontrak, demikian Tiva, mereka (para mitra kerja/kontraktor) wajib mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Pemenuhan kewajiban yang normatif kepada karyawani mitra kerja, kata dia, harus dilaksanakan segera oleh perusahaan mitra kerja masing-masing bidang.

Sebagai informasi, kata Tiva, segera setelah Pergub Nomor 24 tahun 2013 keluar, Chevron segera berkomunikasi degan mitra kerja untuk segera melakukan revisi atas nilai kontrak, sesuai dengan aturan yang berlaku di Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

"Percepatan revisi kontrak kami lakukan untuk membantu kelangsungan bisnis mitra kerja," ucapnya.

Menurut Tiva, Chevron juga berkomitmen untuk selalu mematuhi semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, terlebih yang menyangkut kemaslahatan pekerja yang secara langsung mendukung produksi migas nasional di Provinsi Riau pada umumnya dan di operasi Chevron khususnya.

"Kami menyadari ketenangan dan suasana kondusif pekerja sangat penting bagi operasi yang lancar dan selamat. Tujuannya adalah agar setiap pekerja pulang ke rumah dengan selamat setiap hari," tuturnya.

Tiva mengatakan, Chevron juga siap menjalankan UMSP yang baru, dimana sebagai KKKS di bawah koordinasi SKK Migas, Chevron akan menjalankannya sesuai petunjuk pelaksanaan yang diberikan oleh pemerintah melalui SKK Migas.

Ungkapan Tiva tersebut adalah menanggapi tuntutan ribuan buruh di Riau yang sebelumnya mengancam akan unjuk rasa besar-besaran menuntut realisasi penaikan ubah buruh migas itu.

Armaini selaku Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Pekanbaru mengatakan, sampai dengan hari ini, pihaknya belum menerima gaji seperti yang dijanjikan, yakni naik sekitar Rp720 ribu.

"Kami mendesak upah itu segera dibayarkan pada akhir bulan ini," tukasnya.

Sumber : http://m.antarasumbar.com/?dt=0&id=301313

Jumat, 18 Oktober 2013

Kasus Bioremediasi, Karyawan PT Chevron Divonis 2 Tahun Bui

Liputan6.com, Jakarta : Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta menjatuhkan vonis selama 2 tahun penjara kepada terhadap terdakwa Kukuh Kertasafari, dalam kasus bioremediasi fiktif PT Chevron, Jakarta, Rabu (17/7/2013).

Selain hukuman badan, Kukuh yang menjabat Ketua Tim Penanganan isu Sosial Lingkungan Sumatera Light South (SLS) Minas PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) itu juga dikenakan hukuman denda sebesar Rp 100 juta subsider 3 bulan kurungan.

"Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatan tindak pidana korupsi," ujar Ketua Majelis Hakim, Dharmawati Ningsih saat membacakan amar putusan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (17/7/2013).

Majelis hakim menilai Kukuh terbukti melakukan korupsi dalam proyek normalisasi lahan tercemar minyak dengan bioremediasi di Riau sehingga mengakibatkan kerugian negara. Perbuatan Kukuh ini juga dianggap menguntungkan kontraktor proyek PT Sumigita karena biaya pekerjaan bioremediasi 6,9 juta USD dibebankan kepada negara melalui mekanisme cost recovery.

Vonis majelis hakim ini lebih ringan dari tuntutan jaksa yang menuntutnya dengan hukuman 5 tahun penjara serta denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan.

Dalam perkara ini, Majelis Hakim Pengadilan Tipikor juga memvonis dua terdakwa lain, yakni Direktur PT GPU, Ricksy Prematuri selama 5 tahun penjara, dan Direktur PT Sugimita Jaya, Herland selama 6 tahun penjara.

Kasus bioremediasi Chevron itu bermula saat Kejaksaan Agung menduga pekerjaan bioremediasi fiktif di 28 lokasi lahan bekas pengolahan minyak. Meski fiktif, Chevron tetap mengklaim biaya yang telah dikeluarkan sebagai biaya pemulihan kepada BP Migas senilai US$ 6,9 juta untuk pembayaran pekerjaan kepada perusahaan pelaksana bioremediasi PT Sumigita Jaya dan PT Green Planet Indonesia. (Adi/Ism)

Sumber: http://m.liputan6.com/news/read/641952/kasus-bioremediasi-karyawan-pt-chevron-divonis-2-tahun-bui

Kamis, 17 Oktober 2013

Chevron pasarkan bahan api terbaru

Chevron pasarkan bahan api terbaru
KUALA LUMPUR 5 Okt. - Chevron Malaysia Ltd. (Chevron) yang memasarkan bahan api jenama Caltex, mengumumkan pengenalan Caltex Diesel dengan Techron®D, minyak diesel baharu yang mengandungi bahan tambahan Techron®D.
Chevron dalam kenyataannya di sini berkata, Caltex Diesel dengan Techron®D terbukti mampu mengawal enapan, mengekalkan kebersihan penyuntik minyak dan memberikan prestasi yang optimum kepada enjin.
Pengurus Negara Chevron, Jeremy Oh berkata, pelancaran Caltex Diesel dengan Techron®D adalah sebahagian strategi pemasaran minyak Chevron untuk menawarkan produk minyak berbeza dan berkualiti kepada semua pengguna.
" Suasana perniagaan kini mencabar dan ramai pengguna diesel adalah golongan bekerja keras dan bergantung kepada kenderaan untuk menyara hidup mereka.
''Kami percaya Caltex Diesel dengan Techron®D baru dengan kuasa pembersihan terbukti akan menghasilkan enjin lebih bersih, yang seterusnya akan memberikan prestasi lebih baik," kata beliau dipetik sebagai berkata dalam kenyataannya di sini hari ini.
Tambah Oh, Caltex Diesel dengan Techron®D terbaru yang memenuhi spesifikasi EURO2M boleh didapati di semua stesen servis Caltex di seluruh negara sejak 1 September 2009, dan menggantikan produk diesel tanpa bahan tambahan Caltex yang terdahulu.
''Stesen servis Caltex™ akan menjual Caltex Diesel dengan Techron®D pada harga sama yang ditetapkan kerajaan seperti produk diesel sebelum ini, walaupun ia merupakan formula baru dengan manfaat tambahan.
''Bagi enjin diesel, langkah memastikan kebersihan penyuntik minyak adalah sangat penting bagi menghalang enapan. Enapan ini boleh mengganggu corak semburan penyuntik yang menjejaskan proses campuran minyak-air dan ini menyebabkan penggunaan minyak kurang cekap, penggunaan lebih tinggi serta menjejaskan prestasi enjin,'' katanya.
Beliau berkata, penyelidikan yang dilakukan menunjukkan bahawa Caltex Diesel dengan Techron®D memastikan penyuntik minyak lebih bersih dan membantu mengekalkan penjimatan minyak serta memberikan kuasa yang optimum
Semua produk petrol dan diesel Caltex boleh didapati di seluruh rangkaian 420 stesen minyak mematuhi spesifikasi EURO2M sejak 1 September lalu.

Sumber: http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2009&dt=1006&pub=Utusan_Malaysia&sec=Korporat&pg=ko_05.htm

Rabu, 16 Oktober 2013

Tahap Pembelian

Tahapan-tahapan Pengambilan Keputusan Pembelian
Menurut philip kotler (2003:224) proses pengambilan keputusan pembelian pada konsumen di bagi menjadi lima tahapan yaitu:
1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau ksternal. Dalam sebuah kasu, rasa lapar, haus, dapat menjadi sebuah pendorong atau pemicu yang menjadi kegiatan pembelian. Dalam beberapa kasus lainnya, kebutuhan juga dapat didorong oleh kebutuhan eksternal, contohnya ketika seseorang mencium sebuah wangi masakan dari dalam rumah makan ia akan merasa lapar atau seseorang menjadi ingin memiliki mobil seperti yang dimiliki tetangganya.
Pada tahap ini pemasar perlu melakukan identifikasi keadaan yang dapat memicu timbulnya kebutuhan konsumen. Para pemasar dapat melakukan penelitian pada konsumen untuk mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minata mereka terhadap suatu produk.
2. Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi informasi yag lebih banyak. Dalam tahap ini, pencarian informasi yang dilakukan oleh konsumen dapat dibagi  ke dalam dua level, yaitu situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan dengan penguatan informasi. Pada level ini orang akan mencari serangkaian informasi tentang sebuah produk.
Pada level kedua, konsumen mungkin akan mungkin masuk kedalam tahap pencarian informasi secara aktif. Mereka akan mencari informasi melalui bahan bacaan, pengalaman orang lain, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu. Yang dapat menjadi perhatian pemasar dalam tahap ini adalah bagaimana caranya agar pemasar dapat mengidentifikasi sumber-sumber utama atas informasi yang didapat konsumen dan bagaimana pengaruh sumber tersebut terhadap keputusan pembelian konsumen selanjutnya.
Menurut Kotler (2003:225) sumber utama yang menjadi tempat konsumen untuk mendapatkan informasi dapat digolongkan kedalam empat kelompok, yaitu:
  * Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga dan kenalan.
  * Sumber komersial: iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan ditoko.
  * Sumber publik: Media masa, organisasi penentu peringkat konsumen.
  * Sumber pengalaman: penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk.
Secara umum, konsumen mendapatkan sebagian informasi tentang sebuah produk melalui sumber komersial-yaitu sumber yang didominasi oleh pemasar. Namun, informasi yang paling efektif berasal dari sumber pribadi. Tiap-tiap informasi komersial menjalankan perannya sebagai pemberi informasi, dan sumber pribadi menjalankan fungsi legitimasi atau evaluasi. Melalui sebuah aktivitas pengumpulan informasi, konsumen dapat mempelajari merek-merek yang bersaing beserta fitur-fitur yang dimiliki oleh setiap merek sebelum memutuskan untuk membeli merek yang mana.
3. Evaluasi alternatif
Dalam tahapan selanjutnya, setelah mengumpulkan informasi sebuah merek, konsumen akan melakukan evaluasi alternatif terhadap beberapa merek yang menghasilkan produk yang sama. Pada tahap ini ada tiga buah konsep dasar yang dapat membantu pemasar dalam memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen akan berusaha memenuhi kebutuhannya. Kedua, konsumen akan mencari mafaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen akan memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut  dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan dan  untuk memuaskan kebutuhan itu. Atribut yang diminati oleh pembeli dapat berbeda-beda tergantung pada jenis produknya. Contohnya, konsumen akan mengamati perbedaan atribut sperti ketajaman gambar, kecepatan kamera, ukuran kamera, dan harga yang terdapat pada sebuah kamera.
4. Keputusan Pembelian
Dalam melakukan evaluasi alternatif, konsumen akan mengembangkan sebuah keyakinan atas merek dan  tentang posisi tiap merek berdasarkan masing-masing atribut yang berujung pada pembentukan citra merek. Selain itu, pada tahap evaluasi alternatif konsumen juga membentuk sebuah preferensi atas merek-merek yang ada dalam kumpulan pribadi dan konsumen juga akan membentuk niat untuk membeli merek yang paling di sukai dan berujung pada keputusan pembelian.
Pada tahapan keputusan pembelian, konsumen dipengaruhi oleh dua faktor utama yang terdapat diantara niat pembelian dan keputusan pembelian yaitu:
  * Sikap orang lain, yaitu sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal. Pertama, intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai calon konsumen. Kedua, motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain (Fisbhein, dalam Kotler 2003:227). Semakin  gencar sikap negatif orang lain dan semakin dekat orang lain tersebut dengan konsumen, maka konsumen akan semakin mengubah niat pembeliannya. Keadaan preferensi  sebaliknya juga berlaku, preferensi pembeli terhadap merek tertentu akan meningkat jika orang yang ia sukai juga sangat menyukai merek yang sama.
  * Faktor yang kedua adalah faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat mengurangi niat pembelian konsumen. Contohnya, konsumen mungkin akan kehilangan niat pembeliannya ketika ia kehilangan pekerjaannya atau adanya kebutuhan yang lebih mendesak pada saat yang tidak terduga sebelumnya.
Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda atau menghindari keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh risiko yang dipikirkan ( Raymond, dalam Kotler 2003:228).  Seperti jumlah uang yang akan dikeluarkan, ketidakpastian atribut dan besarnya kepercayaan diri konsumen. Dalam hal ini, pemasar harus memahami faktor-faktor yang menimbulkan perasaan dalam diri konsumen akan adanya risiko dan memberikan informasi serta dukungan untuk mengurangi risiko yang dipikirkan konsumen.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidapuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk dibeli. Para pemasar harus memantau kepuasan pascapembelian, tindakan pascapembelian dan pemakaian produk pasca pembelian.
Kepuasan pasca pembelian
Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari sberapa dekat harapan pembeli atas produk dengan kinerja yang dipikirkan pembeli atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah daripada harapan, pembeli akan kecewa. Sebaliknya, jika kinerja produk lebih tinggi dibandingkan harapan konsumen maka pembeli akan merasa puas. Perasaan-perasaan itulah yang akan memutuskan apakah konsumen akan membeli kembali merek yang telah dibelinya dan memutuskan untuk menjadi pelanggan merek tersebut atau merferensikan merek tersebut kepada orang lain.
Pentingya kepuasan pascapembelian menunjukkan bahwa para penjual harus menyebutkan akan seperti apa kinerja produk yang sebenarnya. Beberapa penjual bahkan menyatakan kinerja yang lebih rendah sehingga konsumen akan mendapatkan kepuasan yang lebih tinggi daripada yang diharapkannya atas produk tersebut.
Tindakan pasca pembelian
Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap produk akan mempengaruhi perilaku konsumen selanjutnya. Jika konsumen merasa puas ia akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut. Sebaliknya jka konsumen merasa tidak puas, maka ia mungkin tidak akan membeli kembali merek tersebut.
Pemakaian dan pembuangan pasca pembelian
Selain perilaku pascapembelian, dan tindakan pasca pembelian, pemasar juga haru memantau cara konsumen dalam memakai dan membuang produk tersebut.  Hal ini dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan diri konsumen,  dan lingkungan atas pemakaian yang salah, berlebihan atau kurang bertanggung jawab.

Sumber: http://ilmumanajemenpemasaran.wordpress.com/2009/10/31/tahapan-keputusan-pembelian/

Selasa, 15 Oktober 2013

Lingkungan Pemasaran

Lingkungan Pemasaran adalah lingkunganperusahaan
 yang terdiri dari pelaku dan kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen
pemasaran untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil dengan pelanggan sasaran. Perusahaan harus terus melakukan pengamatan
 secara terus menerus dan beradaptasi dengan lingkungan yang bersifat kompleks dan terus berubah-ubah. Dengan mempelajari lingkungan, perusahaan dapat menyesuaikan strategi perusahaan untuk memenuhi tantangan dan peluang pasar yang baru.
Lingkungan Pemasaran terdiri dari:Lingkungan Mikro Perusahaan
Lingkungan Mikro Perusahaan merupakan pelaku yang dekat dengan perusahaan dan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani pelanggannya.Lingkungan mikro perusahaan terdiri dari: perusahaan, pemasok, perantara pemasaran, pasar pelanggan, pesaing, dan masyarakat
.Perusahaan
Dalam merancang rencana pemasaran,manajemen pemasaran
 memperhitungkan kelompok dalam perusahan seperti manajemen puncak, keuangan, riset dan pengembangan, pembelian, operasi, akuntasi. Semua kelompok saling berhubungan membentuk lingkungan internal. Kelompok-kelompok ini bekerja sama secara harmonis untuk memberikan nilai dan kepuasan pelanggan yang unggul.Pemasok
Pemasok membentuk hubungan penting dalam keseluruhan system penghantar nilai perusahaan. Pemasok menyediakan sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasanya. Masalah pemasok sangat mempengaruhi pemasaran karena apabila pemasok masalah akan mengurangi penjualan perusahaan dan mengurangi nilai kepuasan pelanggan.Perantara Pemasaran
Perantara pemasaran membantu perusahaan mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan produknya ke pembeli akhir. Perantara pemasaran meliputi penjual perantara, perusahaan distribusi fisik, agen jasa pemasaran, dan perantara keuangan.
  * Penjual perantara adalah perusahaan saluran distribusi yang membantu perusahaan menemukan pelanggan atau melakukan penjualan untuk perusahaan. Penjual perantara diliputi pedagang grosir dan pengecer.
  * Perusahaan distribusi fisik membantu perusahaan menyimpan dan memindahkan barang-barang perusahaan dari titik asalnya ke tempat tujuan.
  * Agen jasa pemasaran adalah firma
 riset pemasaran, agen periklanan, perusahaan media, dan firma konsultan pemasaran yang membantu perusahaan menetapkan target dan mempromosikan produk perusahaan pada pasar secara tepat.
  * Agen jasa pemasaran adalah firma riset pemasaran, agen periklanan, perusahaan media, dan firma konsultan pemasaran yang membantu perusahaan menetapkan target dan mempromosikan produk perusahaan pada pasar secara tepat.Pelanggan
Perusahaan harus mempelajari lima jenis pasar pelanggan secara lebih dekat:
  * Pasar Konsumen terdiri dari perorangan dan keluarga yang membelibarang dan jasa untuk konsumsi pribadi.
  * Pasar Bisnis membeli barang dan jasa untuk pemrosesan lebih lanjut atau untuk digunakan dalam proses produksi perusahaan.
  * Pasar Penjual Perantara membeli barang dan jasa untuk dijual kembali demi mendapatkan laba.
  * Pasar Pemerintah terdiri dari badan-badan pemerintah yang membeli barang dan jasa untuk menghasilkan pelayanan umum.
  * Pasar Internasional terdiri dari para pembeli di negara lain, termasuk konsumen, produsen, penjual perantara, dan pemerintah.Pesaing
Konsep pemasaran yang berhasil apabila perusahaan dapat menyediakan nilai dan kepuasan pelanggan yang lebih besar daripada pesaing. Oleh karena itu, perusahaan harus menyesuaikan pemasaran dengan kebutuhan konsumen sasaran. Perusahaan juga harus memiliki strategi penawaran yang lebih kuat dari penawaran pesaing dalam pikiran konsumen.Masyarakat
Masyarakat adalah kelompok yang mempunyai potensi kepentingan atau kepentingan nyata, atau pengaruh pada kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya. Ada tujuh tipe masyarakat: Masyarakat keuangan, masyarakat media, masyarakat pemerintah, masyarakat Lembaga Swadaya Masyarakat, masyarakat local, masyarakat umum, masyarakat internal.

Lingkungan Makro Pemasaran
Lingkungan Makro perusahaan merupakan kekuatan social yang lebih besar yang mempengaruhi lingkungan mikro perusahaan. Lingkungan makro perusahaan terdiri dari: Lingkungan demografis, ekonomi, alam, teknologi, politik, dan budaya.Lingkungan Demografis
Demografi adalah studi kependudukan manusia menyangkut ukuran, kepadatan, lokasi, usia, jenis kelamin, ras
, lapangan kerja, dan data statistic lain. Lingkungan demografi menjadi minat utama perusahaan karena lingkungan demografis menyangkut masyarakat, dan masyarakat membentuk pasar.Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi adalah factor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen. Suatu bangsa mempunyai tingkat dan distribusi pendapatan yang sangat beragam. Sejumlah negara mempunyai "ekonomi subsisten"-negara mengkonsumsi hasil pertanian dan industrinya sendiri. Negara-negara menawarkan peluang pasar yang kecil. "Ekonomi industry"-menawarkan pasar yang kaya untuk berbagai jenis barang yang berbeda.Lingkungan Alam
Lingkungan alam memperlihatkan kekurangan potensial dari bahan baku tertentu, biaya energi yang tidak stabil, tingkat populasi yang meningkat, dan gerakan “hijau” yang berkembang untuk melindungi lingkungan.Lingkungan Teknologi
Lingkungan teknologi adalah kekuatan yang menciptakan teknologi baru, menciptakan produk, dan peluang pasar, yang baru. Teknologi telah menciptakan benda-benda yang mengagumkan seperti antibiotic, pembedahan robotic, alat-alat elektronik mini, komputer, laptop, dan internet. Dengan adanya teknologi baru maka akan menciptakan pasar dan peluang baru.Lingkungan Politik
Keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan-perkembangan dalam lingkungan politik. Lingkungan politik terdiri dari hukum, badan pemerintah, dan kelompok LSM yang mempengaruhi atau membatasi berbagai organisai dan individu di dalam masyarakat tertentu.
Lingkungan Budaya
Lingkungan budaya terdiri dari institusi dan kekuatan lain yang mempengaruhi nilai dasar, persepsi, selera, dan perilaku masyarakat. Manusia tumbuh dalam masyarakat tertentu yang membentuk keyakinan dan nilai dasarnya. Karakteristik budaya yang mempengaruhi pengambilan keputusan pemasaran adalah: Keteguhan pada nilai-nilai budaya dan perubahan dalam nilai budaya sekunder.

Sumber : http://id.m.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_Pemasaran

Senin, 14 Oktober 2013

SAP Summary

SAP Summary


Singkatan SAP: System Application and Product in Data Processing


Siklus SAP HR:


Organizational management


Applicant data


Personnel management


Personnel development


Training and event management


Time management


Appraisals


Payroll


Personal cost planning


3 informasi untuk log in: client. Username, password


Favorite: web, file dan transaksi


2 cara untuk melakukan transaksi: menu, transaction code


Sistemnya dapat membuka beberapa sesi


F1 arti dari field dan teknik informasi, alternatif isi


F4 pilihan isi, arti


Struktur in human capital



Enterprise Structure Personel structure Organizational structure


Client - Employee - OB unit


Company code - Employee sub group - Position


Personnel area - Job


Personnel sub area - Person


Personnel management


Single screen: 1 orang, 1 infotype


Personal action: 1 orang, banyak infotype


Fast entry: Banyak orang, 1 infotype


Infotype: Tempat penyimpanan data pegawai


Payroll


X0: Pembayaran gajih tanggal 28 bulan berjalan


X1: Tanggal 1 bulan berikutnya


Time management


Recording → Evaluating → Using working Times


Working time: Shift dan flextime


Recording time data


Negative time management: dicatat kegiatannya


Positive time management: keluar tidak dicatat, tapi absen tidak full bekerja


Job: Sekumpulan tugas/pekerjaan


Position: Jabatan yang diterima seseorang


Person: Orang yang bekerja


Organizational management: Sekumpulan orang yang bekerja untuk mendapatkan profit dan memiliki suatu tujuan.


3 jenis produk SAP: SAP business one, my SAP all in one, my SAP business suite

Kuis 4

Jelaskan yang dimaksud dengan personal management!


Personal management adalah aplikasi yang mengelola data karyawan dengan beberapa infotype.


Jelaskan single screen, personal action, dan fast entry!


Single screen: 1 orang, 1 infotype


Personal action: 1 orang, banyak infotype


Fast entry: Banyak orang, 1 infotype


Siklus HR!


Organizational management


Applicant data


Personnel management


Personnel development


Training and event management


Time management


Appraisals


Payroll


Personal cost planning

Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah proses
 danaktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian
, pemilihan, pembelian,penggunaan, serta pengevaluasian
 produk
dan jasa
 demi memenuhi kebutuhan
 dankeinginan.
 Perilaku konsumen
 merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
 Untuk barang berharga
 jual rendah ("low-involvement") proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi ("high-involvement") proses pengambilan keputusan dilakukan denganpertimbangan yang matang.
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:

  * Pengenalan masalah ("problem recognition").
 Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.

  * Pencarian informasi ("information source").[1]
 Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi
untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi
 Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori
 ("internal") dan berdasarkanpengalaman
 orang lain ("eksternal").

  * Mengevaluasi alternatif ("alternative evaluation").
 Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif
 yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.

 Keputusan pembelian ("purchase decision").
 Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategisyang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian.
 Terkadang waktu
yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.

 Evaluasi pasca-pembelian ("post-purchase evaluation") merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian.
 Setelah membeli produk
tersebut, konsumen akan melakukanevaluasi
 apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya.
 Dalam hal ini, terjadikepuasan dan ketidakpuasan konsumen.
Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan
 akan merek
produk tersebut pada masa depan.
Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.

Terdapat lima faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian

 Motivasi
 ("motivation") merupakan suatudorongan yang ada dalam diri manusia
untuk mencapai tujuan tertentu.

  Persepsi
 ("perception") merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus
atau kejadian
 yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya
terhadap rangsangan tersebut.[1]

 Pembentukan sikap ("attitude formation") merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap
 suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.

 Integrasi ("integration") merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan.
Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.

Sumber: http://id.m.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen

Minggu, 13 Oktober 2013

Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.”
Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran menurut W. Y. Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.
 Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
  * Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
  * Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
  * Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
  * Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
  * Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut pandang penjual :
  * Tempat yang strategis (place),
  * Produk yang bermutu (product),
  * Harga yang kompetitif (price), dan
  * Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
  * Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
  * Biaya konsumen (cost to the customer),
  * Kenyamanan (convenience), dan
  * Komunikasi (comunication).
Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen (tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.

Sumber: http://id.m.wikipedia.org/wiki/Pemasaran

Sabtu, 12 Oktober 2013

Teori STP

Perkembangan pemikiran pemasaran, disadari atau tidak, sejalan dengan perkembangan peradaban dan pemikiran masyarakat di berbagai bangsa. Hal ini dapat terjadi karena pemikiran di bidang pemasaran selalu melekat dalam kehidupan masyarakat yang selalu berfikir alternatif. Maksudnya adalah dimana masyarakat selalu dihadapkan pada suatu pilihan dan sumber daya yang terbatas untuk mampu memaksimumkan kepuasan.
Pemasaran dirasa kurang karena disebabkan adanya 2 alasan, yaitu: 
1)Banyak produsen pemasar masih menggunakan konsep produksi massal sebagai basis kegiatannya.
2)Daya beli masyarakat masih relatif terbatas, sehingga kecenderungan masyarakat membeli atas dasar pertimbangan harga murah.

*Segmentasi, Targeting dan Positioning.*

Strategi pemasaran modern STP (Segmenting, Targeting, Positioning) yaitu (1) segmentasi pasar, (2) penetapan pasar sasaran, (3) penetapan posisi pasar, seperti yang dijelaskan (Kotler, 1995 : 315).

*1). Segmentasi.*
1.Segmen pasar : Sub kelompok orang-orang atau organisasi yang memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama menyebabkan mereka memiliki produk yang serupa.
2.Segmentasi pasar : proses membagi sebuah pasar ke segmen-segmen atau kelopok-kelompok yang bermakna, relative sama dan dapat diidentifikasikan.

Tujuan segmentasi pasar adalah membuat para pemasar mampu menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan satu atau lebih segmen pasar tertentu. 
Segmentasi pasar merupakan suatu aktivitas membagi atau mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup. Kotler (2003) menyatakan: “Market segmentation is the process of breaking a heterogeneous group of potential buyer into smaller homogeneous groups of buyer, that is with relatively similar buying characteristics or needs”. Selanjutnya Thompson (2000) menyatakan bahwa tantangan dalam pemasaran adalah untuk mengidentifikasi pasar potensial yang menguntungkan untuk dilayani karena jarang sekali satu program pemasaran dapat memuaskan pasar yang heterogen yang berbeda selera dan karakteristik untuk itu diperlukan segmentasi pasar. Sementara itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) menyatakan bahwa segmentasi adalah melihat pasar secara kreatif, segmentasi merupakan seni mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar. Pada saat yang sama segmentasi merupakan ilmu (science) untuk memandang pasar berdasarkan variabel geografis, demografis, psikografis dan perilaku.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa segmentasi memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan. Segmentasi tersebut memiliki peran penting karena beberapa alasan; pertama, segmentasi memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Selain itu segmentasi memungkinkan perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar perusahaan (Kotler, Kartajaya, Huan dan liu, 2003). Kedua, segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen strategi. Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market akan memberikan acuan dalam penentuan positioning. Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing.

*Tingkatan Segmentasi Pasar*
Segmentasi pasar dimulai dari mengidentifikasi mass market (pemasaran massal) (Thomson, 2000). Mass market ini terlalu beragam dan sulit untuk menetapkan target market dengan program pemasaran tunggal, dengan demikian pasar tersebut perlu disegmen menjadi kelompok-kelompok yang homogen. Starting point dari segmentasi adalah mass marketing. Didalam mass marketing program pemasaran dilakukan secara massal seperti distribusi massal, promosi massal dan lainnya atau dengan kata lain satu produk untuk semua. Akan tetapi mass marketing tidak selalu sukses dalam melayani pasarnya karena satu program pemasaran tidak bisa melayani pasar yang heterogen sehingga pelu dilakukan segmentasi, niche marketing (relung pasar) dan pasar individu (Kotler, 2003).
Segmentasi pasar terdiri dari usaha untuk mengidentifikasi sebuah kelompok menjadi sebuah kelompok yang memiliki kesamaan. Segmentasi merupakan cara tengah antara mass marketing dengan individu. Dalam segmentasi pasar orang yang berada dalam satu segmen diasumsikan benar-benar memiliki persamaan, padahal tidak ada dua orang yang benar-benar memiliki persamaan dalam suatu hal (Kotler, 2003). Dengan demikian segmentasi pasar memiliki beberapa keuntungan dibandingkan mass market antara lain perusahaan dapat menciptakan produk dan layanan yang cocok atau sesuai dengan target market. Perusahaan juga akan lebih mudah dalam menetapkan canel distribusi dan dalam menetapkan komunikasi pemasaran. Pada niche marketing lebih fokus terhadap ceruk-ceruk pasar yang belum dilayani dengan baik. Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi segmen yang sudah ada menjadi sub segmen yang lebih kecil. Dengan adanya niche market perusahaan dapat memahami konsumen dengan baik. Ciri menarik dari niche market adalah konsumen pada niche market mempunyai kebutuhan yang kuat, konsumen ini mau membayar dengan harga yang premium kepada perusahaan yang dapat memuaskan mereka dengan baik. Nice market memiliki pertumbuhan yang potensial dan profitable sehingga perusahaan dapat melayani segmen ini. Sementara itu pada pasar individu merupakan bagian terakhir dalam segmen, setiap individu memiliki keunikan masing-masing. Pasar individu dikenal juga dengan customize marketing atau one to one marketing dimana konsumen dilayani secara individu. Perusahaan dapat melayani pasar individu secara customize sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen seperti yang mereka harapkan.
*
Pola Segmentasi Pasar*
Untuk mengidentifikasai preferensi segmen ada tiga pola segmentasi pasar yang dapat digunakan (Kotler,2003). Pola tersebut adalah:
1. Homogeneus preference (preferensi homogen)
Homogeneus preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang sama terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.

2. Diffused preference (preferensi yang menyebar)
Diffused preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang beragam terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan

3. Clustered preference (preferensi yang mengelompok)
Clustered preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang berkelompok-kelompok. Dimana konsumen yang berada dalam satu kelompok memiliki kesamaan preferensi.

*Prosedur dan Proses Segmentasi Pasar*
Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam segmentasi pasar (Kotler,2003) yaitu:
1. Survey Stage
Survey Stage merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui focus group discussion atau dengan wawancara terhadap beberapa kelompok konsumen untuk memperoleh keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku konsumen. 
2. Analysis Stage
Analysis Stage merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah diperoleh melalui survey. Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan analisis faktor untuk menelaah variabel-variabel mana yang berkolerasi tinggi kemudian menerapkan analisis cluster untuk menciptakan atau mengetahui kelompok-kelompok pasar yang secara signifikan memiliki perbedaan karakteristik.
3. Profiling Stage
Profiling Stage merupakan tahap untuk mengidentifikasi frofil masing-masing cluster yang terbentuk. Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan masing-masing cluster berdasarkan sikap dan perilaku, demografi, psikografi, manfaat atau value yang diharapkan dari sebuah program MM, kemudian masing-masing cluster diberi nama berdasarkan karakteristik yang menonjol (Fanggidae, 2006).

*Dasar Segmentasi *
Dalam menetapkan dasar segmentasi Kotler (2003) ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu pertama, consumen characteristic (karakteristik konsumen) yang merupakan variabel utama dalam segmentasi yang terdiri dari :
1. Segmentasi Geografi
Pada segmentasi georafi pengelompokan dilakukan berdasarkan faktor geografinya, seperti berdasarkan daerah asal atau tempat tinggal konsumen.
2. Demografi Segmentasi
Pada segementasi demografi pengelompokan dilakukan berdasarkan variabel usia, jenis kelamin dan pekerjaan konsumen.
3.Psychographic segmentation
Pada Psychographic segmentation pengelompokan didasarkan pada karakteristik setiap konsumen, seperti motivasi, kepribadian, persepsi, interest, minat dan sikap.

Kedua yaitu, consumer responses (respon konsumen) yang terdiri dari Benefit segmentation (segmentasi manfaat) yaitu pengelompokan yang di dasarkan kepada manfaat yang diharapkan konsumen dari suatu produk atau jasa, use occasion (saat pemakaian) dan Brand atau merek. Dengan ini konsumen akan dikelompokkan berdasarkan respon mereka terhadap produk atau jasa, seperti ada konsumen yang mementingkan kualitas dan ada konsumen yang mementingkan harga yang murah.
Sementara itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) mengelompokkan pendekatan dalam melakukan segmentasi pasar menjadi tiga, yaitu :

1.Static Atribut Segmentation
Static Atribut Segmentation mengelompokkan pasar berdasarkan atribut-atribut statis yang serupa, yang tidak selalu mencerminkan perilaku pembelian atau penggunaan dan tidak secara langsung mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli. Jenis atribut ini mencakup variabel geografi dan demografi.

2.Dynamic Atribut Segmentation
Dynamic Atribut Segmentation mengelompokkan pasar berdasarkan atribut dinamis yang serupa, atau atribut-atribut yang mencerminkan karakteristik konsumen. Atribut ini mencakup variabel psikografis dan behavioral.

3. Individual Segmentation
Individual Segmentation mengelompokkan pasar atas unit terkecil atau individu.

*Menentukan Dasar Segmentasi* 
Dalam menentukan dasar segmentasi yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan kondisi yang paling relevan. Sebagaimana diketahui konsumen berbeda dalam banyak hal dan masing – masing berpotensi membentuk segmen, namun kenyataan tidak semua variabel ini akan bermanfaat untuk semua situasi. Dengan demikian perlu kehati-hatian dalam memilih variabel segmentasi agar sesuai dengan perusahaan. Agar strategi segmentasi tersebut tepat perusahaan harus pertama, memandang pasar dari sudut yang unik dan dengan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing. Kedua metode segmentasi yang digunakan harus sejauh mungkin mencerminkan perilaku pembelian atau penggunaan serta menentukan alasan pelanggan untuk membeli. Karena alasan inilah dynamic atribut segmentation lebih unggul dibandingkan static atribut segmentation, sebab atribut ini lebih mengarah kepada perilaku pembelian, metode ini dapat memberikan informasi yang berharga bagi perumusan strategi pemasaran yang cocok untuk mempengaruhi perilaku konsumen tersebut (Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu,2003).
Segmentasi geografis dan demografis lebih mudah dilakukan, karena data yang akurat dan tepat sudah tersedia. Namun metode ini tidak memberikan gambaran yang yang jelas tentang bagaimana konsumen memilih dan membeli suatu produk. Sehingga akan sulit untuk membangun strategi yang lengkap yang menyertakan perumusan positioning, marketing mix, penjualan, pelayanan, proses dan membangun brand dengan keakuratan yang baik.

*Syarat Segmentasi Yang Efektif*
Dalam melakukan segmentasi perusahaan perlu memperhatikan efektifitas segmentasi tersebut. Syarat segmentasi yang efektif adalah (Kotler,2003):

1. Measurable (terukur)
Measurable berarti segmen pasar harus dapat membantu perusahaan dalam mengukur potensi pasar, daya beli konsumen serta ukuran alokasi sumberdaya.
2. Substansial (banyak)
Substansial berarti segmen tersebut harus besar dan profitable untuk dilayani.
3. Accessible (dapat diakses)
Accessible berarti segmen tersebut harus mudah dijangkau untuk dilayani.
4. Differentiable (dapat dibedakan)
Differentiabel berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
5. Actionable (dapat dilayani)
Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

*Manfaat Segmentasi*

Secara umum segmentasi bermanfaat untuk meningkatkan posisi kompetisi perusahaan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen (Weinstein, 1994 dalam Ariwibowo, 2003,). Lebih lanjut Weinstein (1994) mengemukan secara terperinci tentang 4 manfaat segmentasi, yaitu:

1. Designing responsive products to meet the needs of the marketplace. 
Melalui penelitian preferensi konsumen, perusahaan berjalan ke arah penyelesaian konsep marketing yaitu kepuasan konsumen yang akan membawa keuntungan. Perusahaan menempatkan konsumen sebagai yang utama, kemudian mendisain dan menyeleksi produk untuk kepuasan konsumen.

2. Determining effective and cost efficient promosional strategies. 
Segmentasi sebagai alat perencanaan merupakan alat identifikasi dan analisa yang berharga untuk mengembangkan communication mix, sehingga dapat dipilih alat promosi yang sesuai untuk menargetkan pada media yang tepat.

3. Evaluating market competition in partikular the companys market position. 
Riset segmentasi menyediakan a competitive intelegence mechanism untuk mengakses dan membandingkan perusahaan agar sesuai dengan standar.

4. Providing insight on present marketing strategies. 
Segmentasi sangat penting untuk melakukan evaluasi secara periodik terhadap marketing strategi perusahaan saat ini dengan cara memanfaatkan peluang baru dan menghindarkan dari adanya potensi terhadap ancaman.

*2)Target Market*

Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi target market. Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda perusahaan harus melihat dua faktor yaitu daya tarik pasar secara keseluruhan serta tujuan dan resource perusahaan (Kotler, 2003). Perusahaan harus melihat apakah suatu segmen potensial memiliki karakteristik yang secara umum menarik seperti ukuran, pertumbuhan, profitabilitas, skala ekonomi, resiko yang rendah dan lain-lain. Perusahan juga perlu mempertimbangkan apakah berinvestasi dalam segmen tersebut masuk akal dengan mempertimbangkan tujuan dan sumber daya perusahaan.
Pengertian dari targeting itu sendiri merupakan sebuah sasaran, siapa yang dituju. Dalam menentukan targeting maka dilakukan beberapa survey untuk dapat mengetahui keadaan pasar nantinya, agar ketika proses pemasaran tidak salah sasaran.
Selanjutnya Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) menyatakan ada tiga kriteria yang harus dipenuhi perusahaan pada saat mengevaluasi dan menentukan segmen mana yang akan dijadikan target. Pertama, perusahaan harus memastikan bahwa segmen pasar yang dibidik itu cukup besar dan akan cukup menguntungkan bagi perusahaan. Perusahaan dapat saja memilih segmen yang kecil pada saat sekarang namun segmen itu mempunyai prospek menguntungkan dimasa datang. Sehubungan dengan hal ini perusahaan harus menelaah kompetisi yang ada di sektor tersebut dan potensinya untuk tumbuh karena akan berkaitan juga dengan ukuran dan pertumbuhan target segmen perusahaan. Kedua adalah bahwa strategi targeting itu harus didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan yang bersangkutan. Keunggulan kompetitif merupakan cara untuk mengukur apakah perusahaan memiliki kekuatan dan keahlian yang memadai untuk menguasai segmen pasar yang dipilih sehingga memberikan value bagi konsumen. Untuk menghasilkan value yang unggul tidak cukup hanya memiliki sumber daya yang memadai tetapi harus didukung dengan kapabilitas, kompetensi inti, dan keunggulan kompetitif untuk melaksanakan diferensiasi yang ditujukan untuk memenangkan kompetisi tersebut. Perusahaan juga harus menganalisis dari dekat apakah segmen pasar yang dipilih telah sejalan dan mendukung tujuan jangka panjang perusahaan. Ketiga adalah bahwa segmen pasar yang dibidik harus didasarkan pada situasi persaingannya. Perusahaan harus mempertimbangkan situasi persaingan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik targeting perusahaan. Beberapa faktor yang dipertimbangkan disini antara lain intensitas persaingan segmen, potensi masuknya pemain baru, hambatan masuk industri, keberadaan produk-produk pengganti, kehadiran produk-produk komplementer serta pertumbuhan kekuatan tawar menawar pembeli maupun pemasok.
Dengan menggunakan beberapa kriteria diatas perusahaan dapat menemukan kesesuaian perusahaan dengan segmen pasar yang tepat.

*Menentukan Target Market*
Dalam menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola, dapat dijelaskan sebagai Berikut :

1. Single Segment Concentration. 
Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan dapat memilih satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu segmen, dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi resiko yang cukup besar, sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk memilih lebih dari satu segmen.

2. Selective Specialization. 
Selective Specialization maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing – masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.

3. Product Specialization. 
Product Specialization maksudnya perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi.

4. Market Specialization. 
Market Specialization maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya.

5. Full Market Coverage. 
Full Market Coverage maksudnya adalah perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar yang bisa melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya perusahaan. Secara umum, hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila dikaitkan dengan strategy profitability, namun demikian perusahaan sebaiknya berhati – hati agar tidak terjadi over segmenting. Biaya yang diperkirakan adalah Product modification cost, manufacturing cost, administrative cost, inventory cost, dan promotion cost.

Selain itu ada pertimbangan tambahan yang perlu diperhatikan perusahaan dalam mengevaluasi dan memilih segmen yaitu (Kotler, 2003):

1.Pilihan etika atas pasar sasaran. 
Dalam menetapkan target market perusahaan hendaknya tidak menimbulkan pertentangan, seperti mngambil keuntungan dari kelompok yang rapuh seperti anak-anak atau mempromosikan produk yang berbahaya. Karena dalam pasar sasaran masalahnya bukanlah siapa yang dipilih sebagai target tapi bagaimana dan untuk apa. Pasar yang memiliki tanggungjawab sosial mengharuskan segmentasi dan target pasar yang melayani tidak hanya untuk kepentingan industri saja tetapi juga kepentingan mereka yang dijadikan sasaran.

2.Interelasi dan segmen super.
Segmen super adalah sekumpulan segmen yang memiliki kesamaan yang dapat dieksploitasi, sehingga perusahaan akan bijaksana jika memilih segmen super daripada segmen di dalam segmen super karena perusahaan tidak memiliki keunggulan kompetitif terhadap industri-industri yang telah berada dalam segmen super.

3.Rencana serangan segmen per segmen. 
Pesaing tidak boleh tahu segmen mana yang dituju oleh perusahaan. Jika diketahui maka perusahaan harus mencari jalan keluar untuk menerobos yakni dengan cara menyerang pasar tertutup dengan pendekatan mega marketing artinya koordinasi strategis keahlian ekonomi, psikologis, politik dan hubungan masyarakat untuk memasuki atau beroperasi dalam pasar tertentu.

4.Kerjasama antar segmen. 
Cara terbaik untuk mengelola segmen adalah kerjasama antara SDM di dalam perusahaan untuk membangun bisnis segmen perusahaan.

*
3).Positioning*
Positioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak seorang konsumen dari sebuah nama perusahaan atau produk. Posititioning adalah bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang membedakannya dengan produk pesaing. Dalam hal ini termasuk brand image, manfaat yang dijanjikan serta competitive advantage. Inilah alasan kenapa konsumen memilih produk suatu perusahaan bukan produk pesaing. Seperti halnya diungkapkan Milton M. Presley et al dalam Advertising procedure:
“Positioning product is the place your product occupies in consumers’ minds relative to competing products. Think brand image, benefit promise, and competitive advantage. It’s how you plan to compete in the marketplace. It’s the reasons customers should buy your product, and not the competitors”.

Sementara itu Fanggidae, 2006, menyatakan positioning adalah suatu strategi dalam kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan (differents), keuntungan (advantages), manfaat (benefit) yang membuat konsumen selalu ingat dengan suatu produk. Dengan kata lain sebagai usaha menempatkan sesuatu dalam pikiran orang dengan terlebih dahulu memberikan informasi tentang segala sesuatu seperti fasilitas, program yang diberikan, dosen yang dimiliki dengan cara penyuguhan kualitas pelayanan dan bagaimana mempresentasikannya.
Selanjutnya Kotler, Kartajaya, Huan dan liu, 2003 menyatakan positioning sebagai ”the strategy for leading your cutomers credibly” yaitu suatu strategi untuk membangun kepercayaan, keyakinan dan kompetensi bagi konsumen. Positioning adalah mengenai bagaimana perusahaan mendapatkan kepercayaan pelanggan untuk dengan sukarela mengikuti perusahaan.
Selanjutnya Yoram Wind, dalam Kotler et all 2003 menyatakan positioning sebagai reason for being yaitu bagaimana mendefinisikan identitas dan kepribadian perusahaan di benak konsumen. Perusahaan harus mempunyai kredibilitas di benak konsumen untuk itu konsumen perlu dibimbing. Positioning tidak sekedar membujuk dan menciptakan citra dalam benak pelanggan, tetapi juga bagaimana merebut kepercayaan pelanggan. Positioning menyangkut menciptakan being dalam benak konsumen dan membimbing mereka dengan penuh kredibilitas. Selanjutnya positioning merupakan sebuah janji yang dibuat perusahaan kepada konsumen. Janji tersebut harus ditepati dan kemampuan perusahaan untuk menepati janji merupakan bagian yang vital dan strategi. Karena alasan inilah, positioning yang tepat merupakan hal yang krusial bagi keberhasilan akhir perusahaan.

*Cara Menentukan Positioning*
Dalam menentukan positioning ada empat tahap yaitu: identifikasi target, menentukan frame of reference pelanggan (siapa diri), merumuskan point of differentiation — Mengapa konsumen memilih perusahaan, menetapkan keunggulan kompetitif produk — bisa dinikmati sebagai sesuatu yang beda (Kotler, 2003).
Sementara itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu, 2003 menyatakan ada empat kriteria yang dapat dilakukan perusahaan untuk menentukan positioning. Pertama adalah kajian terhadap konsumen (cutomer). Disini positioning harus mendeskripsikan value bagi konsumen karena positioning mendeskripsikan value yang unggul. Selain itu positiong merupakan penentu penting bagi konsumen pada saat memutuskan untuk membeli. Kriteria kedua didasarkan atas kajian pada kapabilitas perusahaan (company). Disini positioning harus mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif perusahaan. Seperti lokasi yang strategis. Kriteria ketiga didasarkan atas kajian pada pesaing (competitor). Disini positioning harus bersifat unik, sehingga dengan mudah dapat mendiferensiasikan diri dari para pesaing. Kriteria keempat didasarkan atas kajian terhadap perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis (change). Dikatakan bahwa positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan lingkungan bisnis. Positioning pada hakikatnya adalah menanamkan sebuah persepsi, identitas dan kepribadian di dalam benak konsumen. Untuk itu agar positioning kuat maka perusahaan harus selalu konsisten dan tidak berubah. Karena persepsi, identitas dan kepribadian yang terus menerus berubah akan menimbulkan kebingungan di benak konsumen dan pemahaman mereka akan tawaran perusahaan akan kehilangan fokus.
Dalam menetapkan penentuan positioning perusahaan dapat memperhatikan faktor-faktor di bawah ini sebagai basis atau landasan penentuan positioning:
1.Proposisi nilai dan manfaat yang dapat diberikan perusahaan
2.Capaian yang telah dihasilkan perusahaan
3.Segmen pasar dan pelanggan yang ditargetkan
4.Atribut yang jadi keunggulan produk dan merk perusahaan
5.Bisnis baru yang dimasuki
6.Originalitas dan posisi sebagai perusahaan atau merk baru di pasar

Dalam mengkomunikasikan positioning sebuah produk perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor di bawah ini: 

1. Be creative
Be craetif maksudnya adalah bahwa perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian konsumen atau target market.
2. Simplicity 
Simplicity maksudnya adalah komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas mungkin
3.Consistent yet flexible
Consistent yet flexible maksudnya adalah perusahaan harus konsisten dan melihat kondisi.
4.Own, dominate, protect 
Own, dominate, protect maksudnya adalah dalam komunikasi perusahaan harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan
5.User their language 
User their language maksudnya adalah dalam mengkomunikasikan positioning perusahaan harus menggunakan bahasa pelanggan.

Sumber: http://duniapemasaranglobal.blogspot.com/p/teori-teori-pemasaran.html?m=1